MATERI
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
KADER DASAR TAPAK SUCI
Oleh : Muhammad Rustam Djundab
Kadep. Kependekaran & Keilmuan
P.P. TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
PENDAHULUAN
Materi Pendidikan dan
Latihan Kader Dasar TAPAK SUCI (Latihan Kader Pimpinan TAPAK SUCI)
berisikan pengertian dari Kurikulum Pendidikan dan Latihan Siswa TAPAK
SUCI. Adapun bentuk-bentuk Jurus Dasar, Langkah,dan Pola Langkah
termasuk didalamnya adalah pengertian Medan Sasaran.
Penyajian dari
Penggunaan dan Kegunaan dibatasi pada bentuk-bentuk dasar yang ada pada
Kurikulum Pendidikan Siswa TAPAK SUCI untuk permainan TANGAN KOSONG dan
pengembangan untuk permainan SENJATA. Sedang bentuk-bentuk Jurus Dasar
akan ditampilkan dengan beberapa bentuk ARAH dan LINTASAN untuk praktek
tangan kosong, untuk bersenjata ditampilkan bentuk-bentuk senjata
pendek, panjang dan lentur.
PEMBINAAN DASAR ALAT PENYASAR
Untuk mendapatkan kegunaan
yang optimal alat-alat penyasar perlu dilakukan pembinaan alat-alat
penyasar dengan tepat. Adapun yang diberikan dalam tuntunan ini adalah
pembinaan dasar yang kemudian dapat ditingkatkan pembinaannya dengan
alat-alat peraga yang lebih memenuhi persyaratan.
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar tertekuk
Fungsi : Tangkisan
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
2. BUNGA MAWAR LAYU
Alat penyasar : Telapak tangan dalam
Fungsi : Tangkisan, serangan
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
3. BELITAN TANGKAI MAWAR
Alat penyasar : Pangkal jari dalam dan luar-pangkalsiku
Fungsi : Tangkisan belit, serangan belit
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
4. KATAK MELEMPAR TUBUH
Alat penyasar : Pangkal jari telunjuk dan tengah luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
5. NAGA TERBANG
Alat penyasar : Sisi telapak tangan luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
6. TANDUKAN NAGA JANTAN
Alat penyasar : Ujung keempat jari terbuka rapat
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus
Sasaran : Alat peraga
7. RAJAWALI MENGIBAS SAYAP
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar/dalam sejarak 3 cm
Fungsi : Serangan, tangkisan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
8. TANDUKAN LEMBU JANTAN
Alat penyasar : Pangkal siku luar dan tengah
Fungsi : Serangan, tangkisan
Lintasan : Lingkar
9. IKAN TERBANG MENJULANG KE ANGKASA
Alat penyasar : Pangkal telapak jari kaki dalam
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus
Sasaran : Alat peraga
10.IKAN TERBANG MENGGOYANG SIRIP
Alat penyasar : Punggung telapak kaki luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
11.HARIMAU MEMBUKA JALAN
Alat penyasar : Tumit kaki bagian dalam
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
12.HARIMAU MENUTUP JALAN
Alat penyasar : Tumit kaki bagian luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
13.TERKAMAN HARIMAU LAPAR
Alat penyasar : Pangkal telapak kaki dalam sejarak 3 jari
Fungsi : Serangan sapuan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
14.PAGUTAN MERPATI
Alat penyasar : Sendi kedua keempat jari bagian luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
15.MERPATI MENGIBAS SAYAP
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan dalam
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
16.MERPATI MENGIBAS EKOR
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar
Fungsi : Serangan, tangkisan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
17.SAMBARAN MERPATI
Alat penyasar : Pangkal jari telunjuk-ibu jari
Fungsi : Serangan/tangkisan genggam
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
18.SAMBARAN NAGA
Alat penyasar : Ujung kelima jari tangan terbuka
Fungsi : Serangan cengkraman
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
19.PAGUTAN NAGA JANTAN
Alat penyasar : Ujung kelima jari tangan rapat
Fungsi : Serangan pagutan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
20.SABETAN IKAN TERBANG
Alat penyasar : Pangkal telapak kaki luar sejarak 3 jari
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
21.IKAN TERBANG MENERJANG SARANG
Alat penyasar : Tempurung lutut tertekuk luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
22.KIBASAN HARIMAU
Alat penyasar : Mata kaki luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
23.HARIMAU MENGGOYANG EKOR
Alat penyasar : Sisi telapak kaki luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
24.BENTURAN HARIMAU
Alat penyasar : Seluruh permukaan telapak kaki dalam
Fungsi : Serangan, tangkisan
Lintasan : Lurus
Sasaran : Alat peraga
MATERI KEMUHAMMADIYAHAN
LATAR BELAKANG
Berdirinya Muhammadiyah tidak lepas dari pribadi pendirinya, yaitu KH. Ahmad Dahlan. KH. Ahmad Dahlan dilahirkan di Kauman Yogyakarta yaitu pada tanggal 1285 H/1868 M. ayahnya bernama KH. Abu Bakar.
Adapun isi dari pokok-pokok pemikiran dan perspektif keagamaan KH. Ahmad Dahlan berdasarkan dengan sumber dan bahan :
1. Dalam bidang Akidah, pandangan KH. Ahmad Dahlan sejalan dengan pandangan dan pemikiran ulama salaf
2.
Menurut perspektif KH. Ahmad Dahlan bahwa beragama adalah beramal
artinya bahwa beragama itu berkarya dan berbuat sesuatu : melakukan
tindakan sesuai dengan isi pedoman Al-Qur’an dan Sunnah
3. Dasar pokok hukum Islam menurut KH. Ahmad Dahlan adalah Al-qur’an dan Sunnah
4. Dalam
pandangan KH. Ahmad Dahlan terdapat 5 jalan untuk memahami Al-qur’an,
yaitu memahami maksudnya (tafsir), selalu bertanya pada siri sendiri,
apakah larangan agama yang telah diketahui telah ditinggalkan dan apakah
perintah agama yang telah dipelajari sudah dikerjakan atau belum, tidak
mencari ayat lain sebelum isi ayat sebelumnya dikerjakan
5. KH.
Ahmad Dahlan menyatakan bahwa tindakan nyata adalah wujud kongkrit dari
hasil terjemahan Al-qur’an dan organisasi adalah wadah dari tindakan
nyata tersebut
6. Sesuai
dengan dasar pemikiran bahwa seseorang itu perlu suka dan bergembira,
maka orang tersebut harus yakin bahwa mati adalah bahaya, akan tetapi
lupa kematian merupakan bahaya yang jauh lebih besar dari kematian itu
sendiri. Disamping itu kyaimenyatakan selanjutnya bahwa harus ditanamkan
dalam hati seseorang ghirah dan gerah hati untuk maju dengan landasan moral dan ikhlas dalam beramal
7. Kunci persoalan kehidupan adalah peningkatan kualitas hidup dan kemajuan yang sedang berkembang dalam tata kehidupan masyarakat
8. Pembinaan
generasi muda (kader) dilakukan kyai dengan jalan interaksi langsung.
Untuk melaksanakan teori tersebut kyai mendirikan kepanduan yang
selanjutnya diberi nama Hisbul Wathan (HW)
9. Strategi
menghadapi perubahan sosial akibat modernisasi adalah merujuk kembali
pada Al-qur’an, menghilangkan sikap fatalisme dan sikap taqlid. Strategi
tersebut dilaksanakan dengan menghidupkan jiwa dan semangat ijtihad
melalui peningkatan kemampuan berfikir logis-rasional dan mengkaji
realitas sosial.
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH
- Tidak tegaknya aqidah islamiyah umat. Hal ini disebabkan tidak pasnya pemahaman agama mereka sehingga pengalamannya bercampur aduk dengan aqidah / keyakinan non islam, Hinduisme, Budhisme, Animisme dan dinamisme.
- Timbulnya kebekuan dan kejenuan berfikir, sikap taqlid buta, dan sikap fatalistis (menyerah kepada takdir). Ini semua mengakibatkan kemiskinan dan kebodohan.
- Keterbelakangan umat Islam dalam ilmu pengetahuan, sains modern dan teknologi yang disebabkan oleh fahamagama yang sempit, misalnya mengharamkan apa saja yang datang dari BARAT (orang kafir).
- Tidak berkembangnya dakwah Islamiyah. Islam hanya diajarkan dalam masjid dan pondok pesantren dengan metode sorogan.
- Citra umat Islam tidak mencerminkan Islam yang ya’lu walaa yu’la alaih (tinggi dan tiada yang membandingi ketinggiannya).
- Polotik KRISTENISASI dari pemerintah penjajah kerja sama dengan missi dan zending.
- Pengaruh gerakan-gerakan dalam Islam di luar negeri : Mesir, Arab Saudi, dan lain-lain.
Menghadapi permasalahan umat Islam Indonesia tersebut KH. Ahmad Dahlan mengambil langkah yang strategis. Langkah tersebut yaitu menerjemahkan surat Ali Imron ayat 104 yang artinya : “Dan
hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar,
merekalah orang-orang yang beruntung (jaya, bahagia dan menang)”.
Ayat
ini dipahami oleh beliau sebagai perintah mendirikan organisasi yang
mampu memecahkan persoalan-persoalan umat. Maka didirikanlah
“MUHAMMADIYAH”.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H, atau 18 November 1912 M.
B. TUJUAN DIDIRIKAN MUHAMMADIYAH
Sebagaimana organisasi massa
lainnya, Muhammadiyah didirikan membawa misi dan tujuan tertentu. Bila
dicermati sejak berdirinya hingga sekarang ini, ternyata tujuan
persyarikatan Muhammadiyah selalu mengalami perubahan. Pada masa awal
berdirinya, yaitu pada tahun 1912, misalnya rumusan tujuan Muhammadiyah
berbeda dengan rumusan tujuan Muhammadiyah pada tahun 1986. pada tahun
1912 Muhammadiyah berada pada masa kolonial Belanda, sedangkan pada
tahun 1986 Muhammadiyah berada pada masa kemerdekaan.
Adapun tujuan organisasi Muhammadiyah yang dirumuskan dalam Statuten pertama kali tersebut adalah:
- Meenyebarkan pengajaran agama Nabi Muhammad Saw.
- Memajukan hal agama kepada anggota-anggotanya
Tujuan Muhammadiyah sesuai dengan besluit Gubernur Jendral tanggal 2 September 1921 no. 36 berubah menjadi :
- Memajukan dan menggembirakan pengajaran agama islam di Hindia Nedherland
- Memajukan dan menggembirakan cara kehidupan sepanjang kemauan agama Islam kepada lid-lidnya (segala sekutunya)
Tujuan Muhammadiyah sesuai dengan anggaran dasar Muhammadiyah pasal 3 pada tahun 1950 Adalah :
“Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam hingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya”.
Konsep
dasar yang tercantum dalam pasal 2 anggaran Dasar Muhammadiyah pada
Muktamar ke-41 di Solo dituangkan pada pasal 1 ayat 1 dibawah judul:
Nama, Identitas dan kedudukan, berbunyi : “Persyarikatan ini bernama
Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar,
berakidah Islam dan bersumber pada Al-qur’an dan Sunnah”. Azas dalam
anggaran dasar Muhammadiyah hasil keputusan muktamar ke-41 di Solo
terdapat dalam pasal 2 Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu Pancasila.
Maksud
dan tujuan Muhammadiyah pasal 3 Anggaran Dasar dan operasionalisasi
pada pasal 4 tentang Usaha. Adapun maksud dan tujuan Muhammadiyah dari
hasil keputusan Muktamar ke-41 di Solo adalah : “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT”.
C. IDENTITAS PERJUANGAN MUHAMMADIYAH
C. IDENTITAS PERJUANGAN MUHAMMADIYAH
Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 1 ayat 1 tentang : Nama dan identitas, tersebut bahwa : “Persyarikatan
ini bernama Muhammadiyah dengan identitas sebagai gerakan Islam dan
dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, berakidah Islam dan bersumber pada
Al-qur’an dan Sunnah”. Muhammadiyah memiliki watak, perilaku dan pemikiran yang memungkinkan menyandang 3 identitas yaitu :
1. Sebagai gerakan Islam
2. Sebagai gerakan Dakwah
3. Sebagai gerakan Tajdid
Dari 3 identitas tersebut diatas Muhammadiyah mendasarkan diri pada 5 prinsip dasar gerak persyarikatan, yaitu :
- Prinsip Tauhid
- Prinsip Ibadah
- Prinsip Jama’ah atau kemasyarakatan
- Prinsip gerak dan kemandirian dakwah
- Prinsip Gerak dan Tajdid
D. DASAR AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
· Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah SWT
· Hidup manusia bermasyarakat
· Mematuhi
ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk
kebahagiaan dunia dan akhirat
· Menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban
sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada kemanusiaan
· Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan nabi Muhammad saw
· Melancarkan amal usah dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.